Thursday, May 12, 2016

Lagu Genjer-genjer dan Garuda Pancasila Karya Seniman Lekra, Tapi Beda NasibFoto: Mindra PurnomoFoto: Mindra Purnomo

Foto: Mindra Purnomo

Lagu Genjer-genjer dan Garuda Pancasila Karya Seniman Lekra, Tapi Beda Nasib

Ayunda Windyastuti Savitri - detikNews

detikNewsJakarta - Siapa tak kenal lagu Garuda Pancasila dan lagu Genjer-genjer. Kedua lagu itu merupakan karya seniman yang kemudian bergabung dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) yang terafiliasi ke PKI.

Genjer-genjer yang diciptakan pada 1943 sebagai bentuk sindiran pada kemiskinan di masa penjajahan Jepang karya M Arif, seniman Banyuwangi yang kemudian bergabung dengan Lekra.

Demikian juga lagu Garuda Pancasila, yang menurut sejarawan LIPI Asvi Warman Adam adalah buah karya Sudharnoto pada 1956. Belakangan Sudharnoto masuk Lekra.

Kembali ke soal nasib dua lagu itu, di era Orba, lagu Genjer-genjer kemudian masuk kotak. Lagu ini terlarang, tak boleh dinyanyikan. Pidana bisa mengancam. Sedang Garuda Pancasila tetap bisa dinyanyikan dan menjadi salah satu lagu wajib nasional yang banyak dihafal pelajar.

Asvi Warman menyampaikan, lagu Genjer-genjer disebutnya menjadi terlarang karena dikait-kaitkan dengan peristiwa pembunuhan jenderal di Lubang Buaya, Jaktim. Ada rumor Gerwani, organisasi perempuan PKI, menyanyikan lagu itu dan mengubah syairnya dan terkait jenderal yang tewas.

"Itu tidak benar," kata Asvi, Kamis (12/5/2016) menepis soal tudingan miring pada lagu Genjer-genjer.

Hingga kini lagu Genjer genjer menjadi tabu. Tak boleh ditampilkan. Bahkan yang menyanyikannya bisa ditangkap. Di masanya, lagu ini populer dinyanyikan Lilis Suryani, penyanyi tenar masa 60-an yang biasa pentas di Istana Presiden, dan juga Bing Slamet.

Lalu bagaimana dengan pencipta lagu Garuda Pancasila? Asvi menyampaikan, pencipta lagu Sudharnoto sudah meninggal pada 2000 lalu.

"Sejak 1952 beliau menjadi kepala seksi musik RRI dan anggota pimpinan pusat Lekra. Tahun 1965 dipecat dari RRI dan ditahan di Salemba. Selepas dari bui jadi penyalur es dan sopir taksi," cerita Asvi.

Hal senada disampaikan sejarawan UI Muhammad Wasith Albar, Sudharnoto menjadi penyiar RRI pada tahun 50-an. Kariernya di radio pemerintah itu menjadi penyiar hingga membuat grup musik.

"Rupanya pada tahun 1965 ia dihentikan di RRI Jakarta katanya karena terlibat di Lekra," jelas Wasith.

Wasith menyampaikan keterlibatan Sudharnoto di Lekra sebatas seniman saja. Dia tak yakin pencipta lagu Garuda Pancasila itu masuk komunis.

"Kalau pun Sudharnoto terlibat Lekra saya kira bukan PKI," tegas dia.

Zaman berganti, tapi lagu Genjer genjer tetap tak boleh dinyanyikan karena stigma PKI itu. Tapi beruntung dengan karya Sudharnoto, walau dia seperti disebutkan Asvi sempat dikirim ke pejara Salemba, tapi karyanya lagu Garuda Pancasila tetap abadi. 
(dra/dra)

Written by: Deni Sufihar
Kumpulan Berita, Info Unik dan Bisnis, Updated at: 8:01:00 AM

0 comments:

Post a Comment

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html